Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. (QS.al-An'aam; 125).

Setiap manusia di muka bumi ini sejatinya adalah sebagai khalifah (pemimpin), pemimpin bagi dirinya sendiri, pemimpin bagi keluarga, pemimpin dalam komunitas, pemimpin dalam masyarakat dan pemimpin dalam negara ini. Pemimpin sebagaimana yang ada di sekitar kita sekarang adalah seseorang yang derajatnya lebih tinggi dari orang lain dan mampu mengendalikan orang lain ke arah keinginannya serta ia lebih berkuasa. Dalam Islam pemimpin adalah seseorang yang bisa membawa yang dipimpin ke arah yang lebih baik, lebih maju dan lebih berkualitas. Pemimpin yang selalu taat pada peraturan-peraturan dan menjalankan sesuai dengan kaidah yang sudah ditetapkan dalam Islam tersebut.
Pada realitas yang terjadi saat sekarang ini, pemimpin sudah tidak lagi mencerminkan  kepemimpinannya, ia sudah banyak menyimpang dari visi misi dan amanat rakyatnya. Ia cenderung mementingkan kehidupan pribadinya ketimbang memaslahatkan masyarakatnya dan wewenangnya disalahgunakan. Padahal sebagaimana bunyi ayat di atas bahwa orang yang dijadikan pemimpin merupakan sebuah ujian dari Allah pada dirinya sendiri yang harus dipertanggungjawabkan kepemimpinan tersebut kelak.