Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka. (QS. al-Anfaal;2-3)


Iman yang sejati adalah mereka yang ketika disebut asma Allah lalu bergetarlah hatinya dan merasa terpanggil untuk melakukan perintahnya. Dan apabila mendengar lantunan ayat al-Qur'an, ia tersentuh hatinya dan bertambah kekuatan imannya. Keimanan yang sejati adalah mereka yang tidak jemu berusaha mendapatkan hidayah Allah, ia selalu melaksanakan perintah-Nya, menjauhi sesuatu yang mendekatkan pada kekafiran, kefasikan serta menentang segala rayuan setan dan hawa nafsu. Keimanan yang sejati adalah mereka selalu memperbanyak pahala dengan mengaji ayat-ayat Allah lalu merenungkannya. Ia selalu beristighfar, bertaubat atas segala dosa-dosanya, selalu berdzikir dalam setiap keadaan, baik senang maupun dalam keadaan derita dan selalu berpikir optimis. Optimisme dalam Islam adalah mencakup semua aspek kehidupan. Optimisme dalam ibadah artinya berusaha melakukan ibadah sebaik-baiknya dan menafkahkan sebagian harta dan jiwanya menuju ke jalan yang benar dan lurus serta jalan yang diridhai oleh Allah, ia selalu berjihad dengan harapan semata-mata untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah lalu menggantungkan harapan besar kepada Allah SWT akan diterima.